Rabu, 11 November 2015

Dengan Selfie, Hindari Copy Paste


Selfie identik dengan pengambilan gambar sendiri atau foto diri sendiri. Berasal dari kata “self”, selfie memiliki makna bagaimana kita mengetahui diri sendiri, mengenali diri sendiri, dan percaya akan kemampuan diri sendiri. Dengan percaya pada kemampuan sendiri maka berarti bukan untuk meniru atau juga copy paste.



D
ewasa ini banyak di antara kita yang memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan dan mengekspresikan bakat diri, namun tak jarang mereka yang berani menunjukkannya. Kurangnya rasa percaya diri lah yang menjadi faktor utamanya. Keberanian membutuhkan kemampuan dan pengetahuan. Sebaliknya juga, kemampuan dan pengetahuan tanpa keberanian tak ada gunanya.

Seringkali juga kita melihat, mendengar, dan mendapati banyak orang yang dengan mudahnya meniru dan menduplikat. Di dunia perfilman contohnya, beberapa film atau karya seni sineas kita tercipta atas dasar copy paste hasil dari negara lain. Sungguh ironis mengingat kita bangsa kita bangsa yang besar, sudah mati kah ide dari anak bangsa ini?
Copy paste sendiri merupakan bagian dari bahasa TIK. Copy paste sangat akrab dengan kita. Dengan copy paste, selain mempersingkat cara kita kerja, mengefisienkan waktu kerja, juga memudahkan kita. Namun yang muncul adalah mudahnya orang mengambil data orang lain, meniru, kemudian merename, bukankah itu membajak, bukankah itu plagiat?
Mungkin generasi sekarang ini adalah generasi produk copy paste, generasi yang suka meniru, sehingga ide kreatif dan orisinalitasnya pun tumpul bahkan mati. Sekedar mengingatkan, kemarin kita dihebohkan dengan banyaknya anak muda bergaya ala korea, jepang, maupun india. Yang jadi pertanyaannya, apakah kita bangsa Indonesia sudah kehilangan jati dirinya sehingga budaya pun harus mengimport dari negara lain? Dulu negara-negara lain sangat iri dan ingin meniru ketoleransian dan kegotongroyongan bangsa kita bukan?
Meniru sudah menjadi budaya di negeri yang katanya negeri seribu budaya ini. Tak terkecuali dengan dunia pendidikan kita. Sering kita melihat banyak siswa terbiasa untuk copy paste dalam hal apapun. Mengerjakan tugas, membuat makalah, presentasi, bahkan sewaktu evaluasi atau pun tes, cara copy paste pun lazim para siswa gunakan. Parahnya, beberapa mereka yang melakukan cara copy paste ini hanya tinggal meniru dan menyalin tanpa didasari pengetahuan yang kuat. Pada akibatnya, mereka pun tak tahu apa yang mereka salin, apakah itu salah ataukah benar. Ini lah yang sangat membahayakan bagi generasi sekarang, menyalin tanpa dasar pengetahuan. Jika sekarang ini para siswa terbiasa seperti itu, lantas bagaimana mereka ke depannya kelak?
Tak selamanya semua kesalahan harus ditimpahkan kepada siswa. Bimbingan, arahan, dan pengawasan kepada tunas bangsa ini lah yang harus senantiasa diutamakan karena kepada mereka lah kehidupan bangsa ini berlangsung nanti. Dorongan untuk lebih percaya akan kemampuan diri lah yang seharusnya lebih mereka dapatkan, bukan ancaman seperti tidak lulus, tidak tuntas, atau tidak lainnya. Mereka harus lebih dan semakin akan kemampuannya. Bukankah sesuatu yang wajar jika ada sebuah kesalahan dalam belajar? Pada hakekatnya, inti belajar tidak terletak pada hasil akhirnya, tapi proses dari belajar itu sendiri. Tak bijak rasanya ketika kita melihat para harapan bangsa ini bisa berhasil, menang namun dengan cara yang curang, meniru salah satunya. Sekecil apapun kecurangan itu, tetap saja sebuah kecurangan dan kejahatan. Jika hari ini terbiasa melakukan kecurangan, bagaimana dengan nanti? Mungkin korupsi, kolusi, nepotisme, atau bahkan merampok, dan membunuh?
Di beberapa media seringkali kita mendengar berbagai macam kefatalan dan kesalahan meskipun terdapat para ahli berkecimpung di dalamnya. Kesalahan fundamental struktur bangunan suatu gedung, dokter dengan malprakteknya, dan masih banyak lagi. Mari berkaca dengan contoh di atas, bukan sesuatu yang tabu yang harus ditutupi, inilah kenyataan yang terjadi. Mungkin juga ini salah satu bagian  akibat kebiasaan kecurangan, meniru atau copy paste. Copy paste yang mereka lakukan sewaktu di bangku kuliah memang sungguh membantu mereka dalam meraih gelarnya. Semua itu demi apa? Demi yang namanya nilai dan gelar semata. Ya, dengan cara yang instan dan cepat. Akan tetapi, imbas itu semua adalah hanya berapa persen saja pengetahuan yang benar-benar mereka pelajari dan mereka dapatkan. Copy paste lazim digunakan bagi mereka yang suka menyelesaikan sesuatu dengan cara yang instan. Suatu pembodohan diri sendiri. Bukankah seinstan-instannya mie instan yang kita buat, kita pun harus merebusnya bukan?
Mari belajar untuk lebih menghargai sebuah proses. Bangsa ini tidak butuh orang yang cukup dengan gelarnya saja. Bangsa ini butuh mereka yang jujur, kreatif, idealis, originalitas, dan penuh percaya diri. Semua manusi tercipta dengan kemampuan, hanya manusia sendiri lah yang terkadang membatasi kemampuannya sendiri.


 

Kamis, 29 Oktober 2015

10 Rahasia Mendapatkan Rasa Percaya Diri Dalam Hitungan Detik


Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda dalam jangka panjang, namun terkadang kita juga memerlukan langkah-langkah meningkatkan rasa percaya diri dalam waktu singkat. Anda rasanya tak bisa berjalan menuju sebuah pertemuan penting sambil membaca buku panduan mengenai kepercayaan diri, atau menelepon mentor anda pada menit-menit terakhir.
Jadi dibawah ini saya mencoba mensharingkan kepada anda beberapa tips yang dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat dalam hitungan detik.

1. Tersenyum
Tersenyum merupakan tips 1 detik jika anda merasa gugup dan tidak percaya diri. Anda tidak hanya tersenyum jika anda merasa senang dan percaya diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan erat dengan perasaan positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak ketika anda tersenyum.
Tersenyum lebih dari sekedar menunjukkan ekspresi pada wajah anda. Tersenyum melepaskan hormon endorphin yang membuat anda merasa lebih baik, meningkatkan sirkulasi darah di wajah anda, membuat anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri dan tentunya dapat meningkatkan rasa percaya diri anda. Anda juga akan tampak lebih percaya diri di hadapan orang lain ketika anda tersenyum.
2. Tatap Mata Lawan Bicara Anda
Sama halnya dengan tersenyum, tataplah mata semua orang di dalam ruangan. Berikan senyum anda dan dapat dipastikan mereka akan membalas senyuman anda; dan senyum yang diberikan orang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri anda dengan cepat. Sama halnya dengan tersenyum, kontak mata menunjukkan bahwa anda percaya diri. Menatap sepatu anda atau meja mendorong perasaan anda menjadi ragu-ragu dan malu. Tips ini sangat berguna untuk situasi kerja; buatlah kontak mata dengan orang yang mewawancarai anda, atau orang-orang yang menghadiri presentasi anda.
“Kontak mata membantu anda untuk menghilangkan rasa takut jika anda sedang berbicara di depan umum dan semakin mendekatkan anda dengan lawan bicara anda. Stress merupakan perasaan yang datang dari sesuatu yang asing dan tidak dapat dikendalikan. Kontak mata memberikan pembicara gambaran dari kenyataan yang tidak lain adalah lawan bicara itu sendiri. Kontak mata juga membantu menarik minat lawan bicara anda.” (Confident Eye Contact, Unlimited Confidence)
3. Ubahlah Suara Dalam Diri Anda
Kebanyakan dari kita memiliki suara dalam diri yang mengatakan bahwa kita bodoh, tidak cukup mampu, terlalu gendut, kurus, berisik, pendiam, dll. Kemampuan merubah suara di dalam diri anda merupakan kunci untuk memperoleh kepercayaan diri dari dalam. Buat suara dalam diri anda menjadi teman pendukung yang paling mengenal anda dan mengetahui bakat anda, serta menginginkan anda untuk mencapai yang terbaik.
4. Lupakan Standar Yang Ditetapkan Orang Lain
Terlepas dari situasi yang membuat anda mengalami krisis percaya diri, anda bisa membantu diri anda sendiri dengan berpegang pada standar yang anda miliki. Orang lain memiliki nilai yang berbeda dengan anda, dan sekeras apa pun anda mencoba, anda tidak pernah bisa memuaskan semua orang setiap saat. Jangan khawatir jika orang-orang menyebut anda gendut, kurus, pemalas, membosankan, pelit, konyol, dll.. Bertahanlah pada standar yang anda miliki, bukan pada standar yang dimiliki orang lain. Ingatlah nilai-nilai dan standar-standar yang dimiliki umumnya berbeda dalam masyarakat; anda tidak harus menerima nilai dan standar tersebut hanya karena orang-orang di sekitar anda menerimanya.
5. Tampillah Serapih Mungkin
Meskipun anda hanya memiliki sedikit waktu, pergilah ke kamar mandi untuk memastikan anda tampil rapih. Sisirlah rambut anda, cucilah muka anda, perbaiki riasan wajah anda, luruskan kerah anda, pastikan tidak ada sisa makanan pada gigi anda. Semua hal ini dapat membuat perbedaan antara rasa percaya diri terhadap penampilan anda dan rasa takut anda terhadap penampilan anda.
”Sempurnakan penampilan fisik anda; sudah merupakan fakta bahwa penampilan seseorang memainkan peranan penting dalam membangun rasa percaya diri. Meskipun kita tahu apa yang kita miliki dalam diri kitalah yang penting, penampilan fisik anda menentukan impresi orang terhadap diri anda.” (Building Blocks to Self-Confidence, Complete Wellbeing)
6. Berdoalah Atau Bermeditasi Sejenak
Jika anda percaya pada Yang Maha Kuasa, mengucapkan doa bisa meningkatkan rasa percaya diri anda (anda juga bisa melakukan meditasi selain berdoa). Langkah ini membantu anda untuk mundur sesaat dari situasi yang serba cepat dan mencari bantuan dari Yang Maha Kuasa. Berikut adalah sebuah contoh doa, namun anda bisa menulis hal serupa yang sesuai dengan agama atau kepercayaan anda:
“Ya Tuhan, terima kasih karena Kau telah mencintai dan menerimaku apa adanya.. bantulah aku untuk melakukan hal yang sama.. dan bantulah aku untuk tumbuh menjadi sesuai dengan kehendakMu sehingga rasa percaya diriku akan bertambah; semuanya demi keagungan namaMu dan bukan namaku. Terima kasih karena Engkau telah mendengarkan dan menjawab doaku. Amin.” (Daily Encounter, Strengthen Your Self-Confidence, Acts International)
7. Reka Ulang
Jika sesuatu terjadi diluar dugaan anda, hal ini cukup mudah menggoyahkan rasa percaya diri anda. Mungkin anda menumpahkan minuman anda, terlambat hadir di sebuah pertemuan penting karena macet, atau seseorang yang ingin anda ajak bicara memberikan tanggapan dingin. Cobalah untuk “mereka ulang” situasi tersebut dan tempatkan pada situasi yang lebih positif. Seringkali suatu kejadian menjadi negatif karena persepsi kita sendiri.
8. Tentukan Langkah Anda Selanjutnya
Jika anda tidak yakin dengan apa yang harus anda lakukan, temukan satu langkah sederhana yang bisa membantu anda untuk terus maju. Hal ini mungkin saja bisa dilakukan dengan melakukan kontak mata pada sebuah pesta, memperkenalkan diri anda pada orang asing, memecahkan kebekuan dalam sebuah rapat, atau menanyakan orang yang mewawancarai anda untuk menunjukkan pengetahuan anda terhadap industri dan perusahaan mereka.
Mulailah bertindak meskipun anda tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang seharusnya anda lakukan. Bergeraklah menuju sasaran anda. Koreksi diri anda di lain kesempatan.
9. Bicaralah Perlahan
Sebuah tips sederhana agar anda terlihat atau menjadi lebih percaya diri adalah dengan bicara perlahan. Jika anda bicara terlalu cepat, anda akan merasa tidak enak karena anda sadar anda bicara terlalu cepat. Bicara perlahan memberi anda kesempatan untuk memikirkan apa yang anda akan katakan selanjutnya. Jika anda sedang berbicara atau melakukan presentasi, berhentilah sesaat pada akhir sebuah frase atau kalimat untuk membantu orang lain mencerna apa yang anda katakan.
Berbicara perlahan menunjukkan kepercayaan diri seseorang. Seseorang yang merasa tidak layak didengarkan akan berbicara dengan cepat, karena ia tidak mau membuat orang lain menunggu hal-hal yang tidak layak didengarkan.
10. Ikut Ambil Bagian
Pernahkah anda duduk seharian di dalam kelas atau di sebuah rapat tanpa mengucapkan satu patah kata pun? Pernahkah anda pergi bersama teman-teman anda di malam hari dimana teman-teman anda berbincang dengan gembira sementara anda hanya duduk dan menatap minuman anda? Kemungkinan yang terjadi adalah anda merasa tidak terlalu percaya diri pada saat itu – dan mungkin saja anda akan merasa lebih tidak enak sesudah malam tersebut. Apapun situasi anda, berusahalah untuk ikut ambil bagian. Meskipun anda merasa tidak banyak yang bisa anda katakan, pikiran dan perspektif anda sangat berharga bagi orang-orang di sekitar anda.
Dengan mencoba untuk berbicara setidaknya satu kali dalam setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang lebih baik, lebih percaya diri mengutarakan pikiran anda, dan dikenal sebagai seorang pemimpin oleh rekan-rekan anda.